Lukisan yang sudah lama Sehan buat untuk mengobati rasa rindunya kepada seseorang yang sudah lama tidak ditemuinya lagi. Sejak apa yang telah terjadi menimpa kepada keluarganya sendiri membuat pemuda itu tidak bisa melupakannya begitu saja, jika tinggal di rumah besar ini, maka ia harus siap untuk menutup mata dan telinga setiap harinya hanya agar semua berjalan dengan seharusnya, meskipun dirinya masih teringat dengan masa lalu.
"Bagaimana jika kita pergi menemuinya?" tanya Sean yang kini memandang lukisan di depannya. "Mungkin itu bisa mengobati rindu kita."
"Aku tidak bisa pergi menemuinya," ujar Sehan dengan kepala yang menunduk. Kedua tangannya mengepal kuat seakan menggambarkan perasaannya yang begitu sesak sehingga pemuda tersebut yang mengetahuinya pun menghela napas sejenak sebelum akhirnya kembali berbicara. "Lukisan ini saja sudah lebih dari cukup bagiku, karena setidaknya aku masih bisa mengingat bagaimana wajah wajahnya."