Awalnya Sean ragu ketika menatap pintu kamar utama tersebut yang tertutup rapat, pemuda itu menghela napas sejenak sebelum akhirnya salah satu lengannya hendak menyentuh kenop lalu mengurungkan niat.
"Tidak, Sean. Sebaiknya kau pergi saja dari sini sebelum dia mengetahui keberadaanmu."
Ia menganggukkan kepala lalu berbalik badan, sebelum berniat pergi menjauhi kamar gadis itu, dirinya menghela napas sejenak sebelum akhirnya melangkahkan kaki menuju ke tangga dan menuruninya satu per satu.
Ketika baru saja sampai di lantai bawah, Sean berpapasan dengan Ella sehingga pemuda tersebut yang mengetahuinya langsung memasang wajah senyum manisnya itu.
"Tuan Sean," sapa Ella. "Apakah kau sudah menemui nona Celine?"
Sean yang sedari tadi hanya diam dengan kepala menunduk pun menggelengkan kepala sehingga wanita tersebut yang mengetahuinya menghela napas seketika.
"Apakah kau ingin aku membangunkannya?"
