Mendengar hal tersebut membuat David yang sedang asyik berbaring pun langsung bangun sehingga kini pria itu duduk tepat di samping seorang gadis yang berada di dekatnya saat ini.
"Bisakah kau tidak membahasnya lebih dulu? Aku benar-benar malas, bahkan untuk sekadar mendengar namanya saja."
"Baiklah, aku mengerti. Tetapi, sampai kapan kau akan seperti ini? Apakah dengan bersembunyi maka semua masalah akan baik-baik saja? Bukankah tidak?"
"Ya, sebenarnya aku sudah tahu, hanya saja … aku sedang tidak ingin membahas hal itu. Ini adalah jebakan, asistenku sangat naif sehingga dia mudah sekali dibodohi oleh orang lain."
Nathalia pun menghela napas sejenak sebelum akhirnya melipat kedua tangannya di dada, gadis tersebut melihat seseorang yang berada di sampingnya saat ini dengan kedua tangannya yang melipat di dada.
"Jika pada akhirnya kau sudah tahu bahwa Evan adalah seseorang yang mudah terpengaruh, lalu … kenapa kau masih memperkejakannya?"