"Kakak Sehan," panggil Celine dengan suara seraknya.
"Ya, kenapa Celine?"
"Apakah kau benar-benar ingin dekat denganku?"
"Ya, tentu saja. Kenapa tidak?"
"Aku hanya tidak tahu haruskah mempercayaimu atau tidak, maafkan aku."
Seketika Sehan pun terdiam untuk beberapa saat setelah mendengar apa yang baru saja di katakan oleh gadis tersebut. Pemuda itu menghela napas sejenak sebelum akhirnya semakin mempererat pelukannya.
"Aku mengerti, apa yang harus ku lakukan agar kau mau percaya padaku?"
"Usaha," jawab Celine yang kini mendongakkan kepala hanya untuk memandang wajah dari sang kakak. "Maaf, mungkin butuh waktu yang lama untukku bisa mempercayaimu."
Sehan menatap kedua bola mata indah milik gadis itu dengan kedua alis yang terangkat sebelum akhirnya kembali berbicara.
"Tidak masalah, aku … akan berjuang untuk mendapatkan kepercayaanmu."
"Kau mengingatkanku pada kak Sean."