Saat ini Sehan dan Manu saling memandang satu sama lain dengan isi kepalanya yang saling membenci. Keduanya sama-sama sedang memikirkan bagaimana cara menghajar satu sama lain hingga akhirnya salah satu di antara mereka berbicara.
"Hampir saja aku melupakan tujuan utamaku, jika bukan karena kau, maka mungkin aku tidak akan pernah bisa mendapatkannya."
Satu alis Sehan langsung terangkat setelah mendengar apa yang baru saja di katakan oleh seseorang yang berada di hadapannya saat ini sehingga kini pemuda tersebut melipat kedua tangannya di dada dengan satu alis yang terangkat.
"Apakah yang ingin kau ketahui dariku?" tanyanya sembari memalingkan wajah ke arah lain dengan senyum smirknya itu. "Aku tahu kenapa kau meminta kesepakatan denganku, karena jika bukan aku, maka siapa lagi yang bisa membantumu?"