Ketika perbincangannya dengan Kayla tadi malam membuat Sehan sedikit sulit tertidur karena menahan kekesalannya tersebut, kini pemuda itu dikejutkan dengan nomor asing yang berkali-kali menghubunginya membuatnya yang mengetahui hal tersebut langsung menghela napas seketika.
Keningnya yang berkerut saat melihat panggilan masuk itu kembali muncul membuat Sehan yang mengetahui hal tersebut mengepalkan salah satu tangannya sembari memperhatikan langit yang cerah hari ini.
"Sebenarnya siapa yang menghubungiku sedari tadi?" gumamnya berpikir. "Aku hanya takut ini adalah bagian dari rencana ayah, karena dia selalu diam-diam dalam bertindak."
Ponselnya yang kembali bergetar membuat Sehan tidak memiliki pilihan lain selain menjawab panggilannya sehingga kini pemuda tersebut yang mengetahuinya pun langsung menghela napas seketika.
"Halo, Sehan."
Keningnya berkerut setelah mendengar suara yang tidak asing lagi baginya membuat Sehan langsung melihat layar ponselnya kembali.