"Aku tahu!"
Sehan yang hendak pergi dari dapur pun langsung menghentikan langkahnya dengan posisi yang membelakangi sehingga pemuda tersebut yang mengetahui hal itu menghela napas sejenak sebelum akhirnya menggelengkan kepala seketika.
Mendengar itu membuat Sehan langsung membalikkan tubuhnya sehingga kini kembali menghadap seseorang yang sedari tadi masih berada di tempatnya dengan kedua tangan yang melipat di dada.
"Oh, ya? Dari mana kau tahu kalau dia juga bahagia bersamamu?"
"Apakah harus ku perjelas?" tanya Sean dengan seringai tipisnya. "Atau melihatnya secara langsung?"
Seketika Sehan langsung terdiam tidak bisa berkutik setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh saudaranya tersebut sehingga kini laki-laki itu yang mengetahuinya pun memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Kenapa kau diam saja?" Sean menatap seseorang yang berada di hadapannya saat ini dengan kening yang berkerut. "Apakah ... kau juga menyukainya?"