"Celine," panggil Sean dengan senyum manisnya itu. "Apa yang sedang kau lakukan?"
"Haruskah aku mengulang jawaban yang sama?"
Mendengar itu membuat Sean langsung membelalakkan kedua matanya sehingga pemuda itu langsung menggelengkan kepala.
"T-tidak, bukan seperti itu maksudku."
"Lalu apa?"
"Aku pikir kau sudah selesai melukis."
"Tch, kau seperti baru pertama kali mengenalku saja. Bukankah aku ini adalah adikmu? Kau pasti tahu kebiasaanku selama tinggal di sana."
Karena Celine mengatakan hal itu membuat Sean menjadi merindukan sosok gadis tersebut yang selalu ada di rumah ini. Laki-laki tersebut menghela napas sejenak sebelum akhirnya tersenyum lalu menganggukkan kepala.
"Ya, kau benar sekali. Sepertinya aku merindukanmu sekarang."
"Aku tidak percaya padamu."
"Kenapa tidak?"
"Kau adalah laki-laki yang selalu merayu wanita."