"Tetapi menurutku begitu."
Sean yang mendengarnya langsung menghela nafas lalu menganggukkan kepala dengan satu tangan yang menggaruk pelipisnya sejenak sebelum akhirnya menggelengkan kepala seketika.
"Ya sudah, terserah kau saja, Kak David."
"Aku tahu kalau kau sedang bertengkar, kan?"
"Sejak kapan kau tidak pernah tahu? Bukankah kau selalu tahu tentang kami berdua?"
Kemudian terdengar suara kekehan dari seberang sana sehingga membuat Sean langsung menghela nafas.
"Kau benar, aku selalu tahu tentang kalian. Tetapi, aku tidak mengerti dengan kisah cinta kalian, terutama dirimu."
"Kenapa denganku?"
"Kau menyukai Celine tetapi kau juga sering bertengkar dengannya. Apakah kau tidak tahu bahwa dia akan menghindarimu atau semakin membencimu?"
"Mana mungkin dia akan seperti itu?"
"Bagaimana jika mungkin terjadi? Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya."
"Sudahlah, aku benar-benar pusing memikirkannya."
