"Kalau begitu aku matikan teleponnya, ya. Sepertinya kak David sudah datang."
"Baiklah, sampai bertemu lagi nanti."
"I-iya, Kak Sean."
Setelah itu Jordy dan Robert melihat seseorang yang berada di hadapannya saat ini yang sedari tadi terus saja tersenyum sehingga membuat kedua pemuda itu sempat saling memandang satu sama lain sebelum akhirnya menggelengkan kepala seketika.
"Dia sangat manis," gumam Sean yang kini masih memandang layar ponselnya sembari tersenyum. "Sepertinya aku gila."
"Kau memang gila," sahut Jordy dengan kedua tangan yang melipat di dada dan menatap seorang laki-laki yang berada di hadapannya saat ini dengan wajah yang datar. "Bukan begitu, Robert?"
Seseorang yang berada di samping Jordy pun terkejut setelah mendengar apa yang baru saja di katakan oleh sahabatnya itu.
"Apa?"
Jordy yang mengetahuinya pun langsung menghela nafas sejenak sebelum akhirnya menggelengkan kepala sembari memalingkan wajahnya ke arah lain.