Pemuda itu meringis saat mengetahui bahwa ternyata kedua sahabatnya tersebut berteriak kepadanya membuat semua orang yang berada di kantin pun terpusat padanya.
"Diamlah, kau benar-benar membuat ku malu."
Jordy yang mendengar itu langsung menghela nafas sejenak sebelum akhirnya menggelengkan kepala. Sedangkan Robert memperhatikan sekitar yang ternyata begitu banyak orang yang menatap padanya.
"Bukankah kau memang selalu begitu?" ujar Jordy sembari memalingkan wajahnya ke arah lain dengan senyum manisnya tersebut.
"Haha, kau benar, Jord."
"Apa maksud kalian?" tanya Sean dengan kening yang berkerut memperhatikan kedua pemuda yang berada di hadapannya saat ini dengan kedua tangan yang berkacak pinggang.
"Hah?" Jordy berdeham lalu menoleh ke samping di mana Robert yang kini juga sedang menatapnya. "Tidak, tak ada maksud apa pun. Benar kan, Robert?"
"Hey, kenapa aku?" tanya laki-laki itu dengan kening yang berkerut. "Seharusnya kau ---"