Ameera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur setelah dia membersihkan tubuhnya. Dia juga telah memotong buah apel menjadi bagian kecil lalu menuangkan coklat kental diatasnya, itu adalah cemilan kesukaan Ameera selain keripik singkong.
Dia sedang tidak ingin menyalakan ponselnya, benda itu bahkan telah mati sejak dia turun dari mobil Barra. Dia hanya menikmati seluruh ototnya yang merenggang karena merebahkannya dengan posisi yang benar.
Terbayang olehnya kalimat-kalimat pada grup kelas yang menyebutkan tentang dirinya. Walau sebenarnya itu adalah kebenarannya, Ameera adalah perempuan yang bisa disewa. Namun dia tetap merasa tidak nyaman.
Dia mengguling-gulingkan tubuhnya di atas kasur tidak keruan, lalu dia juga menutup wajahnya dengan bantal. Lalu kembali membukanya. Ameera kemudian tebangun dan duduk bersandar, dia memakan satu potong apel, lalu kembali berguling tidak keruan.
"Argh! Aku harus bagaimana?" gumamnya tidak keruan.