Neandro mengerutkan dahinya. "Katakanlah yang sesungguhnya, Ameera.," desaknya. "Apa dia mengganggumu? Apa dia pernah memperlakukanmu dengan tidak baik?"
Ameera diam, dia sedikit melirik Barra yang segera mengalihkan pandangannya seolah dia tidak mengetahui apapun. Lalu ia menggeleng. "Tidak sama sekali. Sungguh. Dia orang yang baik," jawabnya.
"Apa kamu menyukainya?"
Ameera diam.
"Apakah dia klienmu?" Neandro kembali emnatap Ameera dengan lekat. Dia tidak ingin mengalihkan pandangannya itu karena dia tidak ingin melewatkan sedetikpun momen itu.
Barra juga menunggu jawaban Ameera, dia mendadak memikirkan apa yang jadi pertanyaan Neandro. Karena sangat mungkin jika putra gubernur adalah salah satu pelanggan Ameera, karena dia bersikap baik hanya diwaktu tertentu dan bersikap menyebalkan di waktu yang lain.
Ameera menggeleng. "Bukankah aku sudah pernah menjawab pertanyaan ini sebelumnya, Kak? Dia bukan pelangganku. Kami sungguh hanya teman baik, teman kelas, teman belajar."