Al terbangun karena seorang pelayan masuk ke kamarnya dan membuka gorden setengah untuk membiarkan cahaya matahari nan hangat masuk menyapa Al.
Pria itu mendengkus, dia tidak menyukai jika harus dibangunkan dengan cara seperti itu. Namun pelayan tidak memiliki pilihan karena hanya itulah hal yang dapat membuat tuan mudanya itu bangun.
Al biasanya memasang alarm namun itu tidak berguna karena alarm itu hanya akan menjadi musik pengantar tidur yang suaranya memenuhi ruangan bahkan terdengar samar hingga lantai satu.
"Sudah waktunya untuk bersiap ke kampus, Kak Al." Pelayan itu menyunggigkan senyumnya. Dia adalah istri dari pak Hando yang bisa disebut sebagai orang tua baru bagi Al. Hal itu juga yang membuatnya tidak dapat dengan mudah marah dengan mereka berdua.