Barra duduk di sebuah kursi tepat disamping Ameera yang masih belum sadarkan diri. Dia menyilangkan kedua tangannya dan hanya menatap Ameera dengan seksama. Dia tidak memikirkan apapun, dia juga tidak ingin untuk membayangkan tentang apapun.
Kejadian malam ini cukup menyebalkan, namun juga merupakan sesuatu yang membuatnya harus menikmati suasana.
Ponsel perempuan itu menyala, menampakkan nama pengirim pesan di hari yang mulai muncul fajar.
'Kak Teza'
Barra mulai menerawang, dia mengingat pria yang bersama dengan Ameera saat mereka bertemu karena Barra bersama dengan kliennya di minggu pagi. Seorang pria yang tidak lebih tinggi dari Barra, yang juga sangat baik dengan Ameera.
Barra mengintip pesan yang muncul dari pemberitahuan, pria itu mengirimkan ucapan selamat pagi di hari yang akan berjalan melelahkan.