"Saveri!"
Suara pria tampan yang sudah tidak asing lagi bagi Ameera. Segera ia berbalik dan mendapati pria itu sedang berdiri dengan melambaikan tangan padanya.
Al mengenakan pakaian tim basketnya, dengan membawa bola basket ia menghampiri Ameera yang sedang hendak menuju perpustakaan.
"Ada apa?" tanya Ameera yang tidak merasa memiliki keperluan dengan putra gubernur itu.
Al tersenyum lebar. "Kamu cantik dengan anting itu. Sangat cocok denganmu," ujarnya. Ia baru saja berhasil membuat Ameera tersipu.
"Benda mahal memang selalu nampak cantik walaupun yang mengenakannya orang yang sangat sederhana," ujar Ameera agak ketus.
Al kembali tersenyum, kali ini dia menampakkan deret giginya yang seperti gigi kelinci.
"Kamu memang selalu cantik, Saveri."
Ameera mengerutkan dahinya. Sejenak dia berpikir, dia mengingat kejadian ini yang persis dengan yang ia lihat dalam mimpinya. Dia memandangi Al dengan seksama, lalu kembali mengerutkan dahi karena dia masih bingung.