"Sayang, aku harus mengatakan ini sebelum terlambat," ucap Livia yang tiba-tiba.
Dia dan Al baru saja tiba di restoran Jepang di dekat lampu merah arah kampus BE. Al sedang membaca menu dan memilah makanan yang hendak ia santap untuk siang ini.
"Apa? Kamu ingin ke toilet?" celetuk Al yang membuat Livia cemberut.
"Lalu? Kamu tidak lapar atau tidak ingin masakan Jepang?" tanya Al lagi.
"Lebih parah dari itu," sahut Livia.
Al menutup menu dan menatap kekasihnya itu lekat-lekat. "Katakan sekarang!" perintahnya.
"Aku … aku terpilih dan masuk nominasi sebagai model terbaik tahun ini," bisiknya pada Al yang sedang menatapnya serius.
"Sungguh?" Al bahkan tidak mengedipkan matanya.
Livia mengangguk dengan antusias. "Aku baru saja mendapat telpon dari manager di ibu kota, dia mengatakan padaku kalau aku masuk nominasi dan harus kembali ke ibu kota untuk melakukan banyak pemotretan juga merekam video untuk personal branding," ujarnya sangat antusias.