Al menuju kamarnya, beruntung dia masih memiliki kamar dirumah megah milik sang ayah. Ada beberapa media di luar pagar rumah, dia tahu kalau ayahnya sedang tidak ingin kegiatan pribadinya diliput. Lagipula ini hanya acara makan biasa, tidak perlu ditayangkan di TV atau majalanh manapun.
Al hanya mehela napas setelah dia tiba di kamarnya. Dia heran dengan orang-orang yang memiliki rasa ingin tahu tinggi. Mereka ingin meliput semua hal yang berhubungan dengan seorang 'tokoh', padahal itu bukan hal yang penting.
Terlalu banyak orang mengerikan diluar sana, itulah yang dipikirkan Al. Mereka yang baik, yang berkenan untuk berteman, seringkali menjadi musuh terbesar tanpa disadari. Itulah salah satu alasan juga untuk Al yang tidak menerima orang untuk menjadi temannya dengan mudah. Dia tidak ingin ada hal yang tidak ia inginkan terjadi dan akan merugikan keluarganya, terlebih untuk saat ini ia masih memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik sang ayah.