Ameera sedang duduk dan menatap layar laptopnya, dia baru saja mengetik beberapa kejadian yang dia alami beberapa waktu belakangan. Dia menjepit rambut panjangnya dan telah menyiapkan es kopi di gelas besar sebagai teman. Dibaca ulang olehnya catatan yang lalu, tidak begitu menarik karena dia sedang tidak ingin memikirkan apapun untuk saat ini.
Dia mengecek ponsel untuk membaca kembali pesan dari Difky yang mengatakan kalau dia sudah tiba dirumah bersama dengan Bibinya dan Elvano.
Dia sudah membalasnya, percakapan diantara keduanya juga telah selesai. Namun dia masih ingin mengetikkan pesan untuk kekasihnya itu, sebuah pertanyaan sekaligus permintaan yang belum sempat ia katakan saat bertemu hari ini tadi.
Dia ingin bertanya, apakah Difky mengetahui tentang artikel-artikel yang dibaca Ameera mengenai 'bocah kutukan' itu. Atau mungkin mengenai kasus meninggalnya seorang nelayan yang tenggelam dan istrinya sempat tertuduh warga?