Difky memarkirkan mobil, dia dan Ameera baru saja selesai makan siang dan kembali ke kampus untuk kegiatan masing-masing.
"Minumlah vitamin untuk menambah imun, Kak. Kamu nampak banyak pikiran dan menggganggu waktu tidurmu, itu tidak baik."
Difky menoleh pada kekasihnya yang duduk disampingnya itu. "Kamu adalah vitaminku, Ameera. mendengar suaramu, melihat wajahmu, itu adalah obat dengan dosis tinggi. Aku akan baik-baik saja dengan semua pikiran di kepalaku selama aku memilikimu," ujarnya.
Ameera tertawa samar. "Ah jangan membuatku merinding dengan kata-katamu itu. Aku tidak menyukainya …," ucap Ameera seraya menggeleng pelan.
Difky menatapnya dengan senyum. Pria itu terus menatap Ameera dan mendekatkan wajahnya. Ameera menarik mundur tubuhnya.
"Eh? Elvano? Yesha?" ucap Ameera yang terkejut dengan dua sosok yang berdiri di depan mobil.