"Kak Difky kenapa?" tanya Ameera lirih. Dia melihat amarah tertahan pada diri Difky.
Pria itu menatapnya. "Apa kamu baik-baik saja setelah mendengar kalimat wanita itu?" tanya Difky.
"Aku … baik-baik saja. Kurasa perkataannya memang benar," jawab Ameera yng membuat Difky mengerutkan dahi, semakin kesal.
"Kenapa Kak Difky marah sekali?"
"Jelas saja aku tidak terima kamu dikatakan seperti itu oleh dia, Ameera."
Ameera diam beberapa saat. "Tapi bukankah kamu juga pernah mengatakan hal ayng sama denganku?" tanyanya.
Difky diam, dia merasa bodoh untuk sesaat.
"Hubungan kami hanya pura-pura waktu itu. Kamu yang mengatakan kalau ini tidak akan bertahan lama. Waktu itu aku juga merasa tidak terima, tapi perkataanmu benar. Jadi, aku memilh untuk menerima dan diam," kata Ameera yang menatap Difky lekat.
Difky menarik napas panjang. "Aku pernah membuatmu sakit hati juga? Maafkan aku Ameera," ucapnya.