Barra berjalan pelan di taman di alam baka yang masih siang. Pikirannya masih tertuju pada kenangan-kenangan yang memenuhi kepalanya. Dengan menggenggam catatan kecil miliknya, dia menuju kantor Dewan untuk melapor.
Dia ragu dapat menjalani pekerjaan dengan ingatan yang kembali mengenai perempuan itu dan kehidupannya di masa lalu. Namun dia tidak memiliki pilihan lain, dia hanya berpikir kalau dirinya akan meminta pada para dewan untuk menghilangkan ingatannya lagi.
"Apa yang dilakukan Kak Gavin pada perempuan itu sekarang? Apa dia menyerangnya? Ataukah membunuhnya?" gumam Barra sambil terus berjalan.
Dia menghentikan langkahnya di tepi kolam belerang yang mengepulkan asap tipisnya. Dia ingat, dia pernah kemari bersama dengan Ameera.