"Jadi, kamu sudah menghubungi pak Johan untuk malam ini?" tanya Difkfy pada Ameera. Perempuan itu segera mengangguk sebagai jawabannya seraya menyuap makanan.
"Apakah beliau menyetujuinya? Lalu, apakah kamu membutuhkan seorang teman?" tanya Difky lagi.
"Pak Johan bilang malam ini adalah waktu yang tepat karena istri beliau berencana untuk masak daging. Itu makanan kesukaanmu, 'kan?" ujar Ameera antusias.
"Wah benarkah, itu bagus. Kurasa aku akan bersedia jika kamu memintaku untuk menemani," sahutnya dengan tawa.
"Aku tidak memintamu untuk menemani, tapi pak Johan memanglah mengundangmu juga."
"Eeh benarkah? Apa beliau mengenalku?"
Ameera memgedikkan kedua bahunya. "Kurasa beliau mengingatmu saat bertemu dengan kita waktu itu," jawab Ameera.
"Emm mungkin saja. Ingatan beliau bagus juga rupanya," gumam Difky yang menahan senyumnya. "Tapi beliau tidak menghubungiku …," pikir Difky.