--
--
"Boleh bertanya lagi?" ucap Tabo.
"Hemmm," angguk Ameera.
"Apa kamu sungguh tidak kembali dengan kekasihmu?"
"Ah ya ampun. Aku sudah mengatakan kalau aku tidak punya kekasih."
"Bagaimana dengan pria itu? Asisten Pelatih basket?"
"Kak Difky? Kenapa dia?"
"Aku ingat kamu bersama dengannya waktu itu. Kue dan kado indah."
--
--
Untuk kesekian kalinya, Difky kembali mendengar percakapan Ameera dengan seseorang tanpa sengaja.
Dia mengeluh karena selalu seperti ini, hal yang tidak ingin dia ketahui namun nyatanya itu cukup berarti untuknya.
Setelah mengenai tentang Ameera yang sedang mencari tahu tentang sosok Barra, dia juga mengetahui tentang hubungan palsu perempuan itu dengan Varen. Kini dia juga tahu kalau Ameera ternyata benar-benar dekat dan menjalin hubungan dengan sosok yang mirip dengannya. Jelas sekali dia mendengar pria berbadan besar itu menyebutkan kue dan kado indah.