"Halo."
"Halo, Al. Bagaimana kabarmu?"
"Kabarku baik, bagaimana denganmu?"
"Aku baik juga. Apa kesibukanmu untuk sekarang?"
"Aku harus berlatih basket penuh waktu menjelang pertandingan final."
"Wah kamu akan segera menjadi pemain keren. Emm aku akan pulang, bisakah kita bertemu dalam waktu dekat? Aku tidak memiliki banyak waktu karena pekerjaan."
"Benarkah? Tapi aku sungguh tidak bisa. Kurasa kita harus menjadwalkan ulang."
"Begitukah? Sayangnya … aku hanya akan pulang dua hari. Lalu, bkapan pertandinganmu itu?"
"Pertandingannya lusa."
"Apa aku perlu mengatur ulang jadwal pulangku agar dapat bertemu denganmu?"
"Ah tidak perlu."
"Emm, baiklah. Aku akan meneleponmu lagi. Kuharap kita bisa bertemu, Al."
"Emm baiklah."
--
--
Al telah tiba di lapangan basket. Dia lima belas menit lebih awal dari yang dijadwalkan. Masih dengan duduk bersandar di dalam mobilnya, Al menatap kosong ponselnya. Dia baru bicara dengan mantan kekasih yang kini menjadi temannya.