"Kakak ingat dengan Ameera yang waktu itu kuceritakan? Nah, dialah yang mengubah pandanganku mengenai pasangan atau pacar yang lebih tua itu lebih baik," celoteh Elvano yang baru saja turun dari mobil.
Dia dan kakak sepupunya itu sudah tiba di rumahnya yang besar dan sepi, hanya ada penjaga, supir dan seorang pelayan yang biasa menemani bocah SMA itu ketika kedua orang tuanya di luar kota.
"Apanya yang lebih baik?" sahut Difky yang berjalan beberapa langkah dibelakang si siswa berkacamata.
"Dia memberiku perhatian yang membuatku nyaman, dia juga tidak banyak permintaan, tidak merepotkan, dia sudah sangat mandiri sehingga aku tidak perlu terlalu disibukkan dengan memberi kabar dengannya setiap detik." Elvano masuk dan duduk di sofa ruang tengah.
Dihempaskannya tas di sampingnya dia duduk dan dia setengah merebahkan tubuh sembari meraih remote TV dan menyalakannya.