Woosshh!!
Angin kencang berhembus masuk ke ruangan dan membuat Johan berhenti. Belatinya terhempas ke lantai karena terjangan angin itu.
Segera dia sigap untuk menyambut tamu yang datang.
Di depan pintu, sudah berdiri sosok Barra dengan wujud aslinya yang mengenakan pakaian serba hitam dengan seluruh urat di tubuhnya yang menonjol dan kemerahan. Begitu juga dengan matanya yang berubah merah sepenuhnya dan nampak seperti hendak leleh dan berdarah. Bibirnya hitam, dia terengah hingga menampakkan giginya yang bertaring sangat tajam.
Johan terkejut dengan hadirnya sosok itu, segera dipungutnya kembali belatinya dan mengarahkannya pada Iblis yang berjalan mendekatinya dengan kabut hitam yang menyelimuti.
"Sudah kukatakan untuk jangan mengganggunya!" suara berat nan serak itu terdengar menjijikan di telinga Johan. Hal yang selalu dia benci dari bangsa iblis yang harus dikalahkannya itu.
"Kenapa kamu melindunginya? Dia adalah penghambat tugasmu, 'kan?" ujar Johan dengan lantangnya.