Al memarkirkan mobilnya di depan rumah makan besar di area perkantoran pusat kota. Ameera masih banyak diam, dia hanya turun dan mengikuti langkah Al menuju meja untuk makan. Al yang menebak isi kepala perempuan itu membiarkannya, dia akan mengajaknya bicara lagi setelah perempuan itu mungkin akan memulai pembicaraan.
Mereka memesan makanan dan menunggu beberapa saat untuk makanan datang. Keduanya masih tidak saling bicara, tidak juga saling memainkan ponsel masing-masing. Al memilih untuk menatap jalanan yang panas. Sementara Ameera menatap kursi yang kosong.
"Hey ..," ujar Al memecah keheningan. "Kamu tidak sedang memikirkan perkataanku tadi, 'kan?" tanyanya.
"Hahh? Tidak. Aku hanya sudah terlalu lapar," jawab Ameera dengan senyum samarnya.
Al segera berdecak kesal. "Maaf," ucapnya lirih. "Aku tidak bermaksud …."
"Iya, aku tahu. Aku terlalu memikirkan hal sederhana menjadi sangat berat."