"Apa menurut kakak, itu sungguhan?" tanya Barra lirih.
"Tidak! Itu bukanlah sebuah ingatan atau memorimu, kamu hanya terlalu banyak berimajinasi mengenai hal yang mengganggu pikiranmu akhir-akhir ini. Ahh inilah salah satu alasanku untuk memintamu berhenti. Kamu bahkan hingga memikirkannya. Buruk sekali."
Barra diam. Dia semakin memikirkan tentang mimpinya tadi, semakin merasa terbebani dan semakin ingin mencari tahu tentang dirinya sendiri.
"Maafkan aku," ucap Barra lirih. Ameera mengamatinya, perempuan itu belum pernah melihat Barra setunduk ini sebelumnya saat sedang bicara.
"Bagaimana denganmu?" Gavin mengalihkan perhatiannya pada Ameera.
"Aku … aaku tidak melihat apapun. Aku tertidur," jawab Ameera ragu. "Emm begitulah, makanya aku terjatuh, karena sebenarnya aku tidak pingsan, hanya tidur dalam keadaan berdiri," sambungnya lagi.