Benar kata Barra. Neandro tidak marah ketika Ameera datang terlambat lima belas menit. Perempuan itu bahkan datang dengan diantar oleh Barra juga mengenakan payung dengan gambar kartun. Ameera ingat kalau payung itu adalah kesukaan Barra, saat pertama mereka bertemu.
Neandro yang masih agak kesal, tidak begitu banyak bicara. Keduanya menjadi banyak diam sehingga suasana di kafe sangat canggung. Walau banyak pertanyaan yang terlintas di kepalanya, Neandro masih memilih untuk diam dan mengabaikan Ameera.
Hujan yang tidak kunjung reda membuat kafe sepi hari ini. Ameera pun tidak melakukan banyak kegiatan sehingga dia banyak berkutik dengan ponselnya. Dia melihat beberapa foto saat ia dan Raina di panti. Seru sekali. Dia juga ingat kalau bu Tiara sempat mengatakan kalau Neandro mengunjungi panti pekan sebelumnya. Ameera segera melirik Neandro, dilihatnya pria itu yang menghadapi laptopnya, serius sekali.