"Hey, dengarkan aku. Aku ingin bertanya sesuatu," ujarnya.
"Aku dengar, tapi masih sambil mengerjakan ini."
Barra mendengkus.
"Katakan saja, aku sungguh mendnegarkan."
"Baiklah. Aku ingin bertanya … bagaimana rasanya tinggal di panti asuhan?" pertanyaan Barra itu membuat Ameera mengalihkan pandangan padanya.
"Kenapa tiba-tiba membahas itu?" tanya Ameera.
"Tidak. Hanya ingin tahu," jawab Barra. "Kamu tahu, aku juga tidak memiliki orang tua. Aku tidak tahu asal usulku. Sejak aku bisa mengingat, aku selalu bersama dengan keluarga angkatku. Keluarga, aku memiliki kakak yang sangat bawel dan seorang adik yang selalu menganggap dirinya adalah kakak. Beberapa saudara lain, namun aku tidak begitu dekat. Kami selalu diberikan tugas dalam hidup kami, tugas yang menyenangkan. Tetapi kurasa lebih menyenangkan saat bermain bersama seperti para bocah di panti itu. Aku … tidak pernah bermain seperti mereka."