"Kamu harus memastikan kalau itu adalah ingatan yang benar tentangmu, Nao. Jika benar, maka ajarilah aku untuk mengingatnya juga," ujar Barra.
Nao tidak berekspresi, dia masih menatap Barra dengan menduga-duga apa yang sedang rekannya itu pikirkan untuk sekarang.
"Kenapa kamu tidak bertanya pada Gavin?" tanya Nao.
Barra menatapnya. "Apa menurutmu itu bagus? Aku bahkan sering dimarahi hanya karena pertanyaan kecil," jawabnya.
Nao tertawa kecil. "Ah benar. Dia memang sangat pemarah sekali. Tapi kukira dia lembut denganmu."
Barra menggeleng, "Dia selalu menyusahkanku," jawabnya.
"Ahh benarkah, haha ternyata dia memang seperti itu," sahutnya. "Emm Barra, apakah kamu akan menjawabku dengan benar sekarang?" tanyanya lagi.
"Apa?" taya Barra setelah kembali meneguk air hangatnya.
"Manusia itu. Apa kamu sungguh berteman dengannya?" tanya Nao dengan menatap reknnya itu lekat.
Barra berpikir sejenak, "Maksudmu, Ameera?" Barra memperjelas.