Barra menghentikan mobilnya di depan kafe, kali ini dia tidak ikut turun dan hanya membiarkan Ameera untuk turun sendirian.
"Terimakasih untuk hari ini. Pulanglah dengan hati-hati …," Ameera turun dengan wajah cerianya. "Maafkan aku yang terlalu banyak merepotkan. Kedepannya itu tidak akan terjadi lagi," ujarnya. Dia juga melambai Barra yang sejak tadi hanya menanggapinya dengan senyum tipis.
Barra mengangguk, "Aku tidak akan menjemputmu. Bisakah kamu pulang sendiri?"
"Aku? Ah tentu. Aku selalu seperti itu biasanya, hehe."
Barra tersenyum simpul. Dia sudah hendak melaju, namun sosok pria berambut pirang panjang nampak turun dari mobil yang baru terparkir di halaman kafe. Hal itu membuatnya memperlambat pergerakan. Terlebih saat pria itu, pak Johan, saling sapa dengan Ameera. Barra mengamatinya untuk beberapa saat. Tidak ada niatan untuk ikut bercakap, dia hanya mencoba untuk menemukan frekuensi dua orang itu.
"Aku bekerja disini," ujar Ameera menjawab pertanyaan dosen itu.