Mendengar penuturan Alfito, Fania terdiam. Fania menatap suami yang sibuk menelpon seseorang.
'Sepertinya aku bisa menjalani kisah ini tanpa hati. Aku pura-pura cinta saja, aku pura-pura bahagia saja, Lagian selama ini hatiku sudah mati akan cinta laki-laki. Karena Ayah yang tidak punya hati. Kekecewaan sudah mendarah daging di dalam hatiku, aku tidak mungkin hanya memanfaatkan Alfito. Akan ku balas semua kebaikannya itu sebisaku, dengan raga ini, dengan pura-pura mencintainya. Tanpa memikirkan perasaanku sendiri walau aku sangat muak dan lelah,' foto Fania dalam hati memutuskan untuk bertahan walau tanpa cinta.
Setelah lama berbincang di dalam mobil. Mobil pun berhenti di depan apartement besar, megah, mewah serta tinggi.