aku mencari nama profesor orlando di internet bersama Justin. Aku sangat ingin menemuinya. karena aku cemas sekali ibuku sedang tidak baik-baik saja. Aku takut sekali ya tuhan. Aku menangis di depan kayar komputer.
"Sabar Ern! kau pasti bisa menemukan orang yang bernama Orlando. Jangan menangis sayang," kata Justin sambil mengelap pipiku dengan lembut menggunakan tangannya yang kekar.
"Aku akan selalu ada di sisimu sayang," kata justin dengan mencium pucuk kepalaku. Aku berusaha tegar untuk semua yang terjadi saat ini.
Aku merasa sangat bersalah dengan ibuku. Beberapa minggu lalu aku meminta untuk izin pergi dan hidup di bumi. Tetapi dia sakit saat di dunia bawah tanah. Bahkan dia tidak bisa menghubungi aku. untung saja aku mempunyai firasat buruk dan sehingga aku bisa ke dunia bawah tanah.
Aku bersyukur sekali bisa menemui ibuku tapi aku sedih karena ibuku sedang koma dan bahkan dia tidak melihat aku yang mengunjunginya. Aku audah berjanjinuntuk mengunjungi ibuku.