"Apa kau bisa berlari lagi?" tanyaku kepada adikku Grande. Kening Grande yang berponi itu tampak begitu di penuhi oleh keringatnya.
"Aku akan coba ya!" gadis dengan rambut panjang di kuncir kuda itu berusaha berdiri lalu berlari kecil.
"Aduh!" seru grande ketika kakinya terasa begitu sakit. Dia kini duduk kembali.
"Apa kau baik-baik saja?" tanyaku dengan panik.
"Aku rasa kakiku mengalami keseleo," kata Grande sambil jarinya memijat pergelangan kaki.
"Ya Tuhan! rasanya sakit sekali!" ringis Grande dengan begitu membuatku khawatir.
"Kalau begitu aku akan meminta bantuan kepada Miller," kataku dengan nada lembut di depan Grande. Kini kedua kakiku berjalan berencana melewati garis cahaya kuning.
ternyata garis itu ada aliran listriknya sehingga aku tidak bisa melewati garis kuning itu.
"Hah bagaimana ini?" tanyaku kebingungan.
Grande melihatku dengan cemas.
