Kami berdua kini berbelok dan terus menuju dimana letak gambar gelombang itu berada. Aku dan Justin tiba-tiba mendengar suara sesuatu yang bergerak di antara semak-semak. Aku menatap Justin dengan tatapan takut dan jari telunjuk Justin menempel di bibirku. Dia seperti memerintahkanku untuk tetap diam dan tidak bergerak.
Kami berduapun tidak bergerak dan berlagak seperti patung. Hanya kedua mata kami yang bisa beegerak. Suara itu tiba-tiba seakan semakin mendekat dan semakin keras. Tanganku menggenggam jari-jari Justin dengan erat. Aku takut kalau tiba-tiba makhluk yang bersuara itu adalah hewan buas.