Monica tidak bisa diam untuk tetap duduk untuk menunggu suaminya. Kaki itu sudah berapa kali melangkah ke kanan kembali ke kiri hingga membuat Sellyn menatap jengah.
Sudah tiga jam berlalu dan sekarang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Dan masih belum juga ada para medis yang keluar dari ruang operasi. Perasaan Monica semakin gusar saja mendapati kemungkinan yang terburuk bagi Nino.
Monica mengangkat pandangan ke arah lampu merah yang masih nyala hingga saat ini. Dan perlahan pandangan sendu itu ia turunkan ke arah mama mertuanya yang sedang tertidur dipelukan Regan.
Dirinya hanya bisa menghela napas dalam. Bagaimana jika kemungkinan buruk itu terjadi? Lalu apa yang terjadi pada wanita paruh baya tersebut?
"Mon istirahat dulu. Lo udah jalan mulu sedaritadi," cicit Sellyn yang terduduk dengan menautkan jemarinya.