"Katakan apa yang kau ketahui. Om ingin sekali membunuhnya di tempat." Jeno berapi-api saat melndengar laporan yang baru ia dengar dari mulut lelaki berkaca mata bening itu.
"Tante juga ikut. Tante ingin membunuh lelaki itu!" tambah Martha yang ikut merasa hatinya terbakar oleh ingatan beberapa luka yang diderita Rachel.
Regan melirik ke arah Max yang berada di sampingnya. Max mengangguk untum memberi kode kepada Regan untuk mengatakannya.
"Kami tidak melihat keberadaan Antoni. Tapi, ada seseorang di balik jaket hitam yang berlari dari sebuah rumah tua di pinggiran kota ..."
"Dan salah satu anak buah yang berada di sana adalah orang yang membuat Rachel hampir terbunuh," jelas Regan dengan hati-hati. Ia takut jika kedua orang paruh baya itu akan beraksi lebih saat mendengar berita yang akan ia sampaikan lagi.
Jeno mengangguk, lalu majukan dagu tuanya untuk meminta penjelasan kembali. Meski bibirnya tidak mengatakan apa pun.