"Udah jangan deket-deket aku. Jalan agak jauhan! Kamu lupa, kamu kamu siapa?" Lirikan sinis menembus hati lelaki yang kini berjalan beriringan dengan dirinya.
Beberapa mahasiswa saling menyapa keberadaan Delon tanpa melihat keberadaan Rachel yang sedang berjalan lebih dulu di depan Delon.
"Selamat sore, Pak!"
"Pak Delon selamat sore!"
"Selamat sore, Pak. Sendirian aja?"
Sapaan mereka benar-benar membuat telinga Rachel panas. Ingin rasanya ia masuk ke dalam mobil dan menghidupinya pendingin udara hingga mencapai titik terendah.
Sedangkan Delon hanya mengangguk dingin tanpa memberikan ekpresi lain. Ia bisa sja berjalan menyusul istrinya. Tapi, kembali lagi, ini adalah area kampus S1 dan hal itu sangat tidak diperbolehkan meski status mereka sah.
Berbeda, jika Rachel adalah mashiswinya S2-nya. Maka, hal tersebut diperbolehkan untuk menjalin hubungan secara terang-terangan.
Delon memijat pangkal hidung mancungnya yang terasa begitu berat telah membuat kening Rachel terluka.