Antoni mengangguk sesuai dengan apa yang dikatakan asisten pribadinya. Ia lupa jika dirinya telah berubah, hampir saja Antoni ingin menggunakan caranya dulu.
"Gunakan berbagai dokumen ini, Tuan Antoni. Saya telah mempersiapkan segalanya. Tapi, waktu yang Anda punyai tak akan lama. Jadi, manfaatkanlah Tuan."
Asisten pribadinya menyerahkan sebuah dokumen yang berisikan berbagai data tentang kedekaan Antoni dan Anita. Serta Negara di mana mereka dilahirkan. Hal tersebut akan menjadi bahan pertimbangan pihak keamanan Negara itu untuk mengizinkan lelaki tampan itu masuk.
"Kau memang bisa kuandalkan," ucap Antoni seraya membuka lapisan demi lapisan kertas putih berisikan ketikan huruf dan angka yang diperjelas dengan tinta hitam.
Tidak berapa lama dokumen itu tertutup, lalu meletakkan di dalam genggaman tangan Antoni. Kaki panjang itu mulai terayun untuk mempersingkat jarak tubuhnya dengan ruang rawat Anita yang dijaga oleh dua lelaki bertubuh kekar itu.