"Pelan-pelaan, Cabe mudaa! Lo mau bunuh guee!"
"Berisik, banget! Dieem, bisa nggak? Ini kan cuma di atas, kenapa yang sakit di sana?"
Regan bingung mau menjawab apa. Sebenarnya ia tidak benar-benar kesakitan hanya karena terjepit pintu kamar tadi saat tubuh kekarnya memaksa masuk. Tapi, Sellyn kekeh ingin mengusir Regan dari sana karena sudah membuat mood malam panasnya hancur.
Sellyn ingin makan sebanyak itu karena ingin mengisi tenaga untuk malam yang panas nanti bersama Regan. Ia ingin membuktikan jika ia bukanlah perempuan muda yang tidak tahu apa-apa tentang urusan ranjang.
Tapi, karena kejadian dua pelayan diusir untuk alasan yang membingungkan dan tidak jelas dari Regan membuat keempat makanan favorit Sellyn lenyaap.
Siapa coba yang tidak dendam dengan manusia berkaca mata itu?
"Abang, diem!"