Alfatih menggeleng lalu mengangguk, membuat siapapun yang ada di ruangan itu tertawa termasuk Aurel.
Sultan Adhyaksa yang melihat sikap Al-fatih yang tampak canggung dan serba salah karena menanggapi ucapannya hanya tersenyum. Dia tahu tanpa sengaja Al-fatih sudah mengungkapkan isi hatinya yang sesungguhnya meskipun dia tidak mau mengakuinya.
"Sikapmu yang seperti itu justru membuat kami merasa bahwa kamu membenarkan apa yang kami ucapkan, Al-fatih. Katakan saja terus terang bahwa selama ini engkau memang memiliki rasa terhadap Aurel. Mumpung dia ada dihadapan kita saat ini, kau ungkapkan saja perasaanmu agar tidak ada penyesalan selanjutnya. Ini kesempatan baik dan tidak akan terulang untuk yang kedua kalinya. Aurel hadir tanpa kau undang dan saat ini juga kedua orang tuamu ada di hadapanmu."