Rasyid dan Andika yang melihat pergerakan tidak wajar dari Amir yang saat ini sedang duduk sambil menyilangkan kedua tangannya kemudian membuat pagar betis di depan Sultan Adhyaksa. yang mereka sama sekali tidak apapun terhadap ayah yang selama ini merawat mereka berdua dengan segenap jiwa dan tenaga tanpa membedakan satu sama lain.
melihat rasi dan Andika melindungi kakaknya, Amir tersenyum. senyum yang sangat tipis sehingga tidak satu orang pun tahu pergerakan bibir laki-laki paruh baya yang ini juga sudah mulai putus asa dengan apa yang dia rasakan dan lakukan. rasa bersalahnya benar- benar membuat Dia tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan hidup. ia kemudian mengangkat kedua tangannya dan menekuk tangan kanan dan meletakkannya di tangan kiri seolah dia ingin mencabut benda yang menancap di lengan tersebut.