Di dalam lindung tempat yang akan dijadikan sebagai tempat untuk melakukan eksekusi terhadap Amir oleh Adhyaksa dan para prajuritnya sedang sibuk. Banyak prajurit yang menyiapkan tempat eksekusi. mereka bekerja dalam diam seolah ikut merasakan kesedihan yang dialami oleh Sultan Adiaksa yang terpaksa harus melakukan hukum pada salah satu kerabatnya sendiri.
Sultan Adhyaksa dan Syarief yang sejak tadi mengawasi pergerakan para prajurit kini hanya berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada. mereka sama sekali tidak melakukan pembicaraan apapun. tidak ada yang mengawali untuk membuka suara dan memecahkan keheningan diantara satu sama lain Karena Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Mohon maaf Yang Mulia. Jam berapa kita akan melakukan eksekusi dan siapa saja yang akan terlibat di kegiatan tersebut? Kalau kalau boleh saya tahu, persiapan Apa yang akan kita lakukan selanjutnya setelah para prajurit menyelesaikan tempat eksekusi untuk Tuan Amir/"