"Aku tidak bisa melamarmu, Aurel. Aku hanya butuh menyelamatkan kamu saja, tidak yang lain."
Aurel terpana mendengar apa yang dikatakan oleh Alfatih. Dia kemudian mengambil buku-buku yang dia ambil dari rak buku di perpustakaan desa.
"Auw,"
Alyyubi terpesona menyaksikan pemandangan di hadapannya. seorang gadis berkerudung sedang berjongkok meraih buku-buku yang jatuh karena . Buku yang kini basah oleh siraman kopi dan terserak di tanah, dia tepuk-tepuk dengan diam. tidak ada kata umpatan seperti yang sering ia lihat di televisi atau pun di abaca di novel. Gadis itu hanya memungutinya saja tanpa memandangnya.
"Maaf." Ayyubi ikut berjongkok untuk membantu sang gadis di hadapannya, sang gadis mengangkat wajahnya, memandang Ayyubi yang masih menatapnya. Namun saat pandangan matanya bertemu, ia sangat terperanjat menyaksikan air mata di wajah Aurel
"Kamu kenapa, Aurel? Apakah ada yang melukaimu?" gadis yang di hadapan Ayyubi terpana mendengar pertanyaan Ayyubi lalu menggeleng.