Alfatih yang tidak menyangka kalau Aurel akan menarik tangannya dan membawanya ke hadapan ibunya hanya bisa menurut tanpa melakukan perlawanan sama sekali.
Dia hanya bisa memandang ibunya Aurel yang terus memandangnya dengan menyipitkan mata seolah dia melakukan pengakuan Aurel.
"Kalau melihat penampilanmu aku tidak akan pernah ragu bahwa kamu adalah lelaki yang pantas untuk anakku, tapi kalau melihat kedekatan dengan anakku masih belum seratus persen percaya kalau kalian memiliki hubungan yang bisa dianggap sebagai hubungan yang serius yang akan menjurus kepada pernikahan."
Mendengar penuturan ibunya Aurel hanya menggelengkan kepalanya sambil terus memandang Al Fatih dan ia mencoba untuk memeluk tangan laki-laki itu.
"Aduh sayang, tolong jangan kau buat ibu meragukan hubungan kita. Kita sudah lama membuat komitmen kan? Dan jangan jangan pernah membuat orang lain berpikiran bahwa kita hanya berpura-pura. Ayolah tersenyum kepada ibu calon mertua mu"