"Besok lagi awasi Vito dan laporkan apapun yang ia lakukan di luar sana. Ia memang anak buahku yang paling setia, namun sejak peristiwa tadi aku menjadi sedikit ragu-ragu untuk bisa percaya sepenuhnya kepada laki-laki itu."
"Baik, Tuan"
Vito yang sebenarnya sudah menyelesaikan hajatnya kini berdiri di balik dinding pemisah antara ruang rapat dengan ruang tengah yang biasa digunakan untuk duduk-duduk para anak buah Amir. Dalam hati ia berjanji untuk membuat laki-laki itu jera karena telah menggunjingnya di belakang. Vito akan membuat perhitungan kepada Amir dengan caranya. Ia memang pernah berhutang budi kepada laki-laki itu namun saat ini ia berniat untuk melepaskan diri dari jerat laki-laki yang sangat jahat namun tampak baik hati di hadapan para warga.
Vito akhirnya bergabung kembali dengan Amir dan anak buahnya untuk membahas acara pesta yang akan dilaksanakan 1 minggu mendatang di rumah Amir.