"Aku tahu kemampuan mereka. Yang satu arogan, satu lemah lembut. Yang satu sudah ku bekali semua ilmu tentang kelemahan dan kelebihan Amir dan tujuanku mengirimkan mereka ke desa xx, namun yang satu aku kondisikan sebagai mahasiswa yang tidak tahu apapun sehingga dia benar-benar merasa itu adalah hal baru dan harus ia hadapi secara alami. Kalau Al Fatih mengalami hal baru ia akan tertantang untuk mengetahui dengan secara wajar alami dan tanpa rekayasa. Selama ini kita tahu ia adalah pemuda yang penuh perhitungan namun kadang bisa menjadi orang yang sama sekali tidak berpikir dalam bertindak."