Alfatih mengangguk mendengar rencana yang diucapkan oleh Ayyubi. Dalam hati ia memuji kejelian adiknya yang sangat tidak pernah ia sangka-sangka. Selama ini ia selalu berpendapat bahwa Ayyubi adalah sosok laki-laki yang sangat manja terhadap Ibu dan ayahnya, namun dibalik sikap manjanya ternyata adiknya memiliki kelebihan yang luar biasa. Ia peka terhadap keadaan sekelilingnya sehingga tidak menutup kemungkinan ibundanya lebih memilih menceritakan semua masalah kepada Ayyubi. Ibundanya memberikan tugas yang sangat berat kepadanya bukan kepada Al Fatih.
Melihat AlFatih merenung, Ayyubi hanya menggelengkan kepalanya lalu memukul lengan kakaknya, mencoba membuyarkan lamunannya. Ayyubi tidak ingin melihat laki-laki kuat dan arogan di hadapannya menjadi lemah hanya karena ia merasa diabaikan keberadaannya selama ini.
"Mengapa diam? Apakah ada sesuatu yang membuat engkau kecewa atau ada sesuatu yang ingin kau ungkapkan terkait masalah yang baru saja kau hadapi dengan Aurel?'